Minggu, 14 Desember 2008

Emas-Perak makmurkan Sumbawa

. Minggu, 14 Desember 2008

Laporan: Muhammad Jafar Anwar

PT NNT mempekerjakan lebih 2000 karyawan, beroperasi secara komersial
sejak tahun 2000 lalu dan telah menghasilkan devisa trilyunan rupiah. Setiap 900 ribu ton bahan baku batu hijau diangkat dari tambang. Di dalamnya terdapat konsetrat tembaga, perak dan emas

ROMBONGAN PUTRA daerah Nusa Tenggara Barat terdiri dari akademisi, LSM dan mahasiswa Jakarta, Bandung, Ybgyakarta, Malang dan Mataram belum lama ini melakukan anjangsana bersama ke tambang batu hijau Sumbawa yang dikelola oleh. PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT). Setelah bermalam di Hotel Sahid Legi Mataram, Lombok, peserta menggunakan perahu cepat (speedboat) menuju Benette Port, Sumbawa, kurang lebih 1,5 jam pelayaran. Hempasan gelombang yang cukup besar di selat itu membuat sebagian peserta mabuk dan muntah-muntah. Mobil PT NNT mengangkut mereka dari Banette Port ke Hotel Mega Arafah yang memakan waktu dua jam.


Panorama alam pegunungan bertaut langsung dengan Samudera Indonesia yang membentangkan pasir putih dekat penginapan menambah keindahan perjalanan mereka, sekaligus menjadi refreshing bagi'kejenuhan dan rutinitas perkotaan yang melelahkan.

Bagi yang pertama kali datang ke daerah pertambangan ini agaknya terkejut melihat betapa sibuknya lebih dari 2000 pekerja dengan tugasnya masing-masing. Mereka menyaksikan berbagai kegiatan rnulai dari penggalian bahan baku batu hijau sampai proses pengolahan menjadi konsentrat. Mereka juga berinteraksi dengan masyarakat setempat untuk melihat secara dekat upaya PT NNT melakukan pemberdayaan masyarakat (community development - ComDev) di daerah lingkar tambang.

Masyarakat merasakan adanya nilai tambah yang cukup besar manfaatnya dari bantuan dan fasilitas yang disediakan PT NNT, seperti bantuan beasiswa pendidikan formal, pelatihan, pembangunan infrastruktur serta bantuan kegiatan sosial keagamaan khususnya bagi warga kecamatan Sekongkang dan Jersweh, Sumbawa Barat, maupun pasca eksploitasi batu hijau. Sekalipun demikian, bukan berarti tanpa keluhan. Keluhan yang mengemuka di antaranya kerusakan lingkungan hidup berupa tanah, air, udara, sumber daya biologi. Oleh karena itu masyarakat sekitar tambang. PT NNT terus melaksakan program pengelolaan dan pemantauan iingkungan yang dirancang khusus dalam upaya meminimalkan risiko dan bahaya terhadap pekerja, masyarakat serta flora fauna sekitarnya. Prioritas utama yang diidentifikasi selama pelaksanaan studi AMDAL meliputi penempatan tailing.

Batu Hijau Itu

Pertambangan batu hijau terletak sekitar 15 km dari pantai barat Sumbawa, 10 km dari pantai selatan pada ketinggian antara 300 sampai 600 meter di atas permukaan laut. Pertambangan ini merupakan proyek tambang satu tahap perintis pertama di dunia. Kontrak karya yang ditandatangani 2 Desember 1986 antara PT NNT dengan Pemehntah Indonesia. Tahun 1990 PT NNT menemukan cebakan tembaga porfiri dalam jumiah besar yang kemudian diberi nama batu hijau. Melalui kajian teknik dan lingkungan yang mendalam selama 6 tahun, persetujuan pengembangan proyek diberikan oleh Pemerintah Indonesia. Tahun 1996 dimulai masa konstruksi dan masa uji coba selama 3 tahun dengan biaya US $ 1,8 miliar dan 1 Maret 2000 mulai beroperasi penuh dengan produksi komersial.

PT NNT merupakan perusahaan patungan Indonesia yang 80 % saham dimiliki Newmont Tenggara Partnership dan 20 % PT Fukuafu Indah. Saham terbesar pada Nusa Tenggara, yakni 56,25 %, dimiliki Newmont Indonesia Limited dan 43,75 % oleh Nusa Tenggara Mining Corporation.

Menurut Arif Hidayat selaku Direktur Eksekutif The Research Network Strategic for Sumbawa, setelah tambang batu hijau berproduksi terjadi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumbawa yang terkait dengan pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah. Sumbawa yang kaya SDA dan merupakan wilayah yang terluas di NTB, yakni sepertiga dari keseluruhan luas NTB, memang telah memberikan kontribusi yang tak kecil bagi keuangan negara, terutama dari PT. NNT. Sejak tahun 1997 hingga 2000 PT. NNT telah menyetorkan lebih dari 1,5 trilyun rupiah Kas Negara, dan lebih dari 19 milyar rupiah ke Kas Pemda (Prov NTB, Kab Sumbawa dan Lombok Barat/Tengah,.

PT NNT rnemberikan royalti sesuai peraturan pemerintah yang diterapkan pada semua daerah penghasil tambang golongan B dengan pembagian 20 % untuk pemerintah pusat, 16 % untuk propinsi, 32 persen untuk kabupaten penghasil dan 32 % untuk kabupaten lainnya di NTB.

Setiap hari penambangan bahan baku sekitar 900 ribu ton, berdiameter 200 km, kedalaman 1,05 km, elevasi tertinggi 630 meter di atas permukaan iaut, evalasi terendah 420 meter di bawah permukaan laut. Penambangan ini diperkirakan berakhir 2020.

Kegiatan Sosial Keagamaan

Kepedulian perusahaan terhadap kegiatan sosial-keagamaan baik di tempat kerja maupun di luar wilayah kerja karyawan cukup bagus. Misalnya, di Tongoloka-MMA(Ma/nfenan;Ma/n/rea) berdiri masjid At-Taqwa, ditambah masjid yang dapat dipindah-pindakan (moveable) waktu shalat tiba.

Untuk meningkatkan pemaharnan keagamaan, karyawan melaksanakan sejumlah kegiatan. Gunawan Rayes, General Supervisor Human. Resources Development (HRD) menyatakan kegiatan sosial-keagamaan berlaku bagi karyawan Muslim maupun non-Muslim. Kegiatan keagamaan bagi karyawan Muslim diorganisir oleh Yayasan Muslim Batu Hijau (YMBH) misalnya: mengadakan pengajian antara 2-3 kali seminggu, pembinaan TPA serta pendidikan keagamaan lainnya, Penceramahnya berasal dari karyawan. masyarakat lokal, Mataram bahkan daerah lain termasuk Jakarta. KH. Abdullah Gymnastiar -AA Gym - pernah diundang rnemberikan pengajian.

Pelaksanaan kegiatan sosial-keagamaan para karyawan Muslim setiap bulannya mengeluarkan zakat profesi/infaq sebesar 2,5 persen dari gajinya. Mayoritas karyawannya beragama Islam (90 persen) dan selebihnya Kristen, Budha, Katolik.

Pada setiap pelaksanaan hari besar Islam cukup semarak, misalnya Hari Raya Idul Adha karyawan batu hijau mengembelih sejumlah hewan korban lalu didistribusikan ke masyarakat lokal maupun karyawan. Di desa Tongo-Sekongkang terdapat Madrasah Tsanawiyah melaksanakan sistem pendidikan pesantren. MTs ini dibina dan dididik termasuk sebagian pengurus YMBH.

Mengingat heterogennya karyawan maka prinsip toleransi dan kerukunan umat beragama terjaga betul. Dalam konteks ini karyawan harus memahami prinsip keragaman budaya dan nilai-nilai. Untuk itu, karyawan pun diberikan pendidikan lintas budaya agar tercipta kondisi kerja dan tempat tinggal yang harmonis.

Muhammad Jafar Anwar

Penulis adalah putra Bima peserta kunjungan ke PT NNT Sumbawa Barat NTB 20-24 Maret 2004

Pemberdayaan Masyarakat PT NNT

UPAYA DAN PROGRAM pemberdayaan masyarakat PT NNT cukup terasa. Fokus programnya mengembangkan SDM dan SDA di mana pendidikan sebagai kala kuncinya, Kegiatannya meliputi: (1) Kesehatan, dengan program kesehatan ibu dan anak (pemberian makanan tambahan bayi) serta pelatihan. (2) Pertanian, dengan program peningkatan teknik pertanian, diversivikasi palawija, budidaya perikanari, penyediaan bibit dan lainnya. (3) Pendidikan, dengan program pembangunan inftrastruktur pendidikan, pelatihan, bantuan peralatan pendidikan, perpustakaan serta beasiswa. (4) Usaha Lokal, dengan program bantuan pelatihan antara lain: jahit-menjahit, perbaikan kontainer, pelatihan ketrampilan keuangan mikro dan pelatihan ketrampilan usaha dan lainnya. Pesertanya mendapat sertifikasi pelatihan dengan berbagai keahlian diakui secara internasional.
(5) Pembangunan Infrastruktur meliputi perbaikan jalan dan drainase, perbaikan dan pembangunan gedung sekolah, pembangunan klinik, sarana air bersih, irigasi, pembangunan tempat sarnpah dan pasar tradisional.

Rekrutmen tenaga kerja untuk PT NNT, berasal dari daerah lingkar tambang, NTB, nasional dan asing. Tenaga kerja NTS komposisinya : Sumbawa (1.714 orang), Dompu (33 orang), Bima (97 orang) dan Lombok (690 orang).

Masalah lingkungan hidup diteliti secara mendalam oleh tim independen pemantau dampak lingkungan dan evaluasi produksi konsentrat NNT metalui Sural Keputusan Gubernur NTB No. 180/2003 beranggotakan 9 orang dari akademisi perguruan tinggi serta aktivis LSM. Laporannya menyimpulkan : 1. Air asam tambang rnerupakan air yang mengandung logam Cu yang tinggi. Air itu digunakan dalarn proses pengambilan mineral di konsentrator dan dibuang bersama-sama tailing; 2. Kandungan logam berai tailing cair berada di bawah ambang baku mutu limbah cair bahan berbahaya dan beracun; 3. Dugaan bahwa padatan tailing menyebar secara horizontal (mendatar) pada lapisan permukaan tidak terindikasi; 4. Tidak ada indikasi bahwa perairan laut di selatan Sumbawa tercemar logam berat: 5. Tambang batu hijau ini menghasilkan ternbaga (Cu) dengan konsentrat 29,51-36,58 % diikuti perak (Ag) dengan konsentrat 73,8 -- 82,0 ppm dan emas (Au) dengan konsentrat 23,22 29,39 ppm. Selain batu hijau di Sumbawa Barat juga ada pabrik kapur yang dijadikan bahan kosmetik.

Menurut Prof. Umar Nimran, PhD, Pembantu Rektor IV Universitas Brawijaya Malang, putra Sumbawa juga peserta kunjungan menyatakan bila dibanding Sumbawa dulu dan sekarang sangat jauh bedanya. Dahulu masyarakat di daerah lingkar tambang itu harus jalan kaki dan rnenggunakan tenaga kuda sebagai alat transportasi dari tempat yang satu ke tempat lainnya. Kini jalan raya diaspal dan transportasinya cukup bagus ditambah penerangan listrik. Kehidupan sosial-ekonomi dan keagamaan masyarakatnya cukup fantasitis. kesejahteraan rakyatnya cukup bagus.


http://www.amanah.or.id/detail.php?id=221

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Terima Kasih Tas Komentar Anda

 

Artikel Terkait


© Copyright 2008. www.arifhidayat.com. All rightsreserved | www.arifhidayat.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com