Senin, 01 September 2008

Semangat Prematur

. Senin, 01 September 2008

Setidaknya arus informasi yang terjadi di Sumbawa saat ini telah berkembang dalam lintas batas yang cukup luas, bagaimana tidak kejadian di Sumbawa dalam hitungan detik dapat dideteksi secara dini dari tempat yang cukup jauh seperti halnya di Bandung. Selayaknya tulisan saya beberapa hari yang lalu dimedia lokal Sumbawa juga mendapat tanggapan balik dari sesorang yang cukup saya kenal juga di Bandung. Ini sangat menarik dimana semua pihak dapat bertukar pikiran dengan jernih tentang apa yang sebenarnya terjadi di Sumbawa.

Saya sangat mengahargai pendangan pribadi sdr. Bambang Sulistiyo yang konon katanya sama sekali tidak mempunyai tendensi apa – apa tentang tulisannya dimedia lokal tertanggal 22 November 2002. Hal ini wajar jika faktor tersebut sdr. Bambang menempatkan diri diluar persoalan yang terjadinya. Saya sangat menghargai kepedulian sdr. Bambang yang konon aslinya dari Pulau Jawa meskipun dia mempristrikan adiknya istri Latif Majid ( Ipar ). Dan ini semakin rumit jika kita mengkaitkan kejujuran dari sdr. Bambang tentang apa yang sebenarnya ingin dimainkan di Sumbawa yang tiba – tiba muncul disaat kegentingan terjadi di Sumbawa. Jika Sdr. Bambang dan Latif Majid CS menganggap penulis adalah aktivitis karbitan yang membela kepentingan Sekda mungkin pandangan anda tersebut bisa dibenarkan dari pandangan kelompok anda. Apa yang menjadi bagian dari kepedulian saya selama ini terhadap Sumbawa pada dasarnya bukan muncul saat ini, tapi telah dibuai semenjak Yakob Koswara berkuasa, itu untuk di Sumbawa ( anda bisa tanyakan lebih jelas kepada komponen reformis termasuk sdr. Jabir yang sekarang menjadi anggota DPRD Sumbawa ). Sedangkan di Bandung dan Jakarta kami telah bergerak dibawah tanah semenjak tahun 1991 untuk menumbangkan Orde Baru, masih jauh kan dengan jatuhnya Soeharto pada tahun 1997. Proses pemilihan bupati yang terjadi 3 tahun sebelumnya, kami dengan berbagai komponen reformis telah berupaya untuk menjadikan Sumbawa sebagai ladang Demokrasi, nyatanya cita – cita reformasi itu sengaja diputar balikkan oleh Latif Majid ipar sdr. Bambang tersebut. Keterkaitan saya dengan HB. Thamrim Rayes hanyalah kebetulan belaka yang mempunyai ikatan keluarga. Kalau anda mengamati buah pikir penulis selama ini di harian lokal Sumbawa, buah pikir tersebut sama sekali tidak mempunyai beban apakah HB. Thamrin Rayes berada didalam pemerintahan atau tidak, saya tetap melakukan advokasi dengan analisis – analisis up todate. Penulispun pernah menekankan bahwa arif adalah tetap arif dan HB. Thamrin Rayes adalah tetap HB. Thamrin Rayes, keduanya tetap mempertahankan karakter yang ada. Sdr. Bambang perlu ketahui pandangan selama ini yang selalu saya tuliskan bukan hanya mendapat tantangan dari Ipar anda Latif Majid tapi juga dari HB. Thamrin Rayes juga yang konon selalu dikaitkan dengan penulis. Apa yang terjadi tekanan selalu datang melalui HB.Thamrin Rayes atas nama ipar anda tersebut, karena selama tiga tahun ini penulis sama sekali tidak berubah pikiran tentang idealis yang dijalankan selama ini. Keluarga anda mungkin kebakaran jenggok dengan pikiran – pikiran saya selama ini karena memang penulis tidak bisa dihentikan untuk menancapkan angin dari reformasi tersebut. Seharusnya kita jujur untuk melihat keadaan Sumbawa. Anda masih ingat Polling yang dibuat oleh Tabloit “Rungan” 2 tahun yang lalu tentang kinerja Pemerintahan Sumbawa, hasilnya sama sekali minus. Termasuk Polling yang pernah saya buat di Sumbawa, namun tak satupun media massa yang berani mempublikasikannya. Perlu anda tahu hasilnya penghargaan untuk pelaku KKN ternyata banyak diberikan kepada Ipar anda tersebut ( Latif Majid ). Rencananya kami ingin menyampai piagam serta tropi penghargaan berdasarkan hasil Polling tersebut, namun karena kondisi politik yang tidak memungkinkan terpaksa kami batalkan. Bukankah semua itu merupakan pandangan diluar penulis ? belum lagi dengan banyaknya keluhan dari masyarakat Sumbawa yang dikirim via SMS kepada saya, semuanya sangat memprihatinkan keadaan Sumbawa.
Mengenai pandangan pemberantasan KKN yang terjadi di Sumbawa pandangan anda sangat benar, namun apa yang ada di Sumbawa pada dasarnya mengorbankan apa yang bisa dikorbankan. Kita bisa melihat Keluarga Latif Majid saat ini sama sekali belum serius tersentuh oleh hukum. Dari kasus etika negatif seperti pemukulan guru, money politik, upeti proyek serta banyak lagi kasus yang belum diungkapkan. Sebenarnya keinginan anda untuk membenarkan penuntasan kasus KKN di Sumbawa sudah lebih baik dan insyaAllah akan lebih baik lagi. Karena kami sudah mengumpulkan bukti – bukti keterlibatan kelompok Latif Majid dalam berbagai proyek di Sumbawa, rekaman tape recorder, dokumen serta bukti lainnya untuk dilengkapi sudah ada. Tinggal kita menunggu tanggal mainnya.
Yang justru saya pertanyakan semangat prematur itu datang dari siapa ? yang bermain seperti cumi – cumi itu siapa ? siapa yang diuntungkan dengan analisis sdr. Bambang tersebut ? Apa keluarga Latif Majid sudah kehabisan energi untuk membendung buah pikiran saya selama ini ? sehingga sangat perlu atas nama independen mengirimkan konter tulisan dari Bandung juga ? apakah medan pertempuran ini sengaja dipindahkan ke Bandung ?
Saya tidak mempersalahkan keterlibatan Sdr. Bambang dalam menganalisis kondisi di Sumbawa, dan ini sungguh menarik pikiran saya untuk sama – sama kita melihat Sumbawa dari kejujuran. Kuncinya jangan tanya persoalan tersebut pada lingkungan keluarga tapi marilah kita tanyakan persoalan Sumbawa itu dan bergerilya pada tataran Grassroot. Mungkin penulis terlalu Syuudon jika mengamati pandangan sdr. Bambang justru diracuni oleh Latif Majid sendiri atau malah konsep tulisannya sudah disiapkan dari Sumbawa ? bicaralah pada rakyat, lepaskan diri kita dari Ikatan kepentingan yang ada, buang – buang belenggu keluarga dan bicaralah atas nama nurani anda.

Bandung, 22 November 2002
Arif Hidayat

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Terima Kasih Tas Komentar Anda

 

Artikel Terkait


© Copyright 2008. www.arifhidayat.com. All rightsreserved | www.arifhidayat.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com